Rabu, 11 Januari 2012

"Menjadi Anggota Tubuh Kristus"

§       Bacaan: I Korintus 12:12-31
§       Tujuan: Peserta menyadari perannya sebagai anggota tubuh Kristus yang saling menerima,menhormati dan memperhatikan satu sama lain.

Pengantar:
Allah kita adalah Allah yang menyukai keragaman. Ia tidak pernah berhenti dengan mencipta seribu jenis serangga; Ia tidak berhenti menciptakan warna dan tekstur yang berbeda dari dunia. Tuhan menciptakan orang-orang Itali yang kulitnya agak kecoklatan, orang Rusia yang bertulang besar, orang Skandinavia yang berrambut pirang, juga orang Afrika yang berkulit sangat gelap. Ia begitu senang menciptakan yang beraneka ragam dan, bagi Tuhan, keragaman itu merupakan kekayaan yang luar biasa.

Hal ini berbeda dengan kita. Ketika kita melihat keragaman yang ada di antara kita, kita cenderung untuk membandingkan diri dengan orang lain, atau membandingkan yang satu dengan yang lain. Kadang kita merasa diri lebih baik dan lebih benar dari yang lain, sehingga dengan tega kita mencela mereka dan memandang rendah mereka yang tidak sama dengan kita. Tetapi kadangkala kita juga merasa minder dengan keberadaan kita, karena kita merasa orang lain lebih baik daripada kita. Keragaman yang dipandang dengan cara ini membawa kita pada persaingan untuk mencari siapa yang lebih penting dan utama. Hal ini biasanya akan mengakibatkan keterpecahan di antara kita.

Apa sebenarnya yang Tuhan kehendaki ketika Ia menciptakan keragaman? Rasul Paulus dalam I Kor. 12:12-31 melihat dan menggambarkan keragaman sebagai dasar untuk membentuk satu kesatuan. Keragaman dalam jemaat bukan untuk membuat anggota jemaat membandingkan diri satu dengan yang lain, bukan juga untuk menciptakan persaingan dan perpecahan; melainkan untuk membentuk kesatuan yang dapat digambarkan sebagai satu tubuh Kristus.

Penjelasan:
Rasul Paulus menegaskan bahwa Kristus hanya memiliki satu tubuh. Dari tubuh yang satu ini, terdapat banyak anggota yang memiliki perbedaan. Tetapi perbedaan ini memang dirancang untuk membentuk satu kesatuan tubuh Kristus (ay. 12-14). Jika  demikian, dalam perbedaan ini tidak ada alasan untuk merasa rendah diri dan berkata bahwa kita bukanlah anggota tubuh Kristus, karena:
  1. Tiap anggota memiliki tempat dan perannya sendiri, yang tidak dapat digantikan oleh yang lain (ay. 15-20). Karena perbedaan dan keanekaragaman itu menciptakan kekhususan bagi mereka, sesuai dengan yang dikehendaki Allah.
  2. Tiap anggota dirancang dan dibentuk berbeda, supaya satu sama lain dapat saling bekerja sama, membantu dan mendukung (ay. 21-25). Anggota tubuh yang satu memerlukan kehadiran anggota tubuh yang lain. Sekecila apa pun anggota tubuh itu, ia tetap dibutuhkan; sebab itu tidak ada satu pun anggota tubuh yang layak/pantas untuk direndahkan dan diremehkan.
  3. Setiap anggota yang berbeda sudah disatukan sebagai satu kesatuan yang saling berkaitan (ay. 26). Keterkaitan ini membuat rasa sakit yang diderita oleh anggota tubuh dirasakan oleh seluruh tubuh. Demikian juga, sebuah pujian atau penghormatan dapat membawa sukacita bagi semuanya.
Tiap-tiap orang sebagai anggota tubuh Kristus telah ditetapkan oleh Allah untuk menjalankan peran dan fungsinya masing-masing. Ada yang berperan sebagai rasul, nabi, atau pengajar. Ada yang kelihatan spektakuler, seperti menyembuhkan atau mengadakan mukjizat, tetapi ada juga yang biasa. Tetapi tidak ada hierarki/tingkatan karunia. Semua sama penting dan berharga, karena tiap-tiap karunia diberikan kepada masing-masing anggota sesuai dengan fungsi dan peran yang dikehendaki Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya (ay. 27-30; lihat juga ay. 7-11).

Penulis : Pdt. Firman Pandjaitan, Mth.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar