Selasa, 06 Desember 2011

Gaya Hidup Yang Menggembirakan

Kisah Para Rasul 2:41-47
Nats Kis. 2:47b:
Dan mereka disukai semua orang.
Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Pengantar dan Tafsir :
Dalam Alkitab (PL dan PB) ada 2 tokoh yang dikatakan sebagai orang yang bertumbuh dengan disukai oleh Tuhan dan sesama manusia; mereka adalah: Samuel (yang menggantikan tugas-tugas imam Eli dan kedua anaknya) dan Yesus (tokoh sentral Alkitab yang hidup-Nya selalu berpadanan dengan kehendak Allah secara sempurna). Mereka disukai karena GAYA HIDUP mereka yang lebih mengutamakan dan mengedepankan kehendak Allah katimbang kehendak diri pribadi.

Tetapi dalam bagian lain, khususnya dalam Kitab Kisah Para Rasul, kita menemukan pemberitaan yang menyebutkan bahwa kesukaan semua orang yang semula bersentral pada sebuah pribadi, bergeser ke sebuah perkumpulan. Dan perkumpulan yang disukai semua orang itu adalah JEMAAT KRISTUS. Mengapa jemaat disebut sebagai perkumpulan yang disukai oleh semua orang? Karena dalam ayat-ayat sebelumnya dikatakan bahwa mereka adalah kumpulan dari orang-orang yang sehati sepikir, saling membantu dan memperhatikan serta tidak mementingkan diri sendiri. Semua ini bermuara pada hal yang sama dengan Samuel dan Yesus, yaitu bersumber pada gaya hidup.


Gaya hidup jemaat mula-mula adalah gaya hidup yang menggembirakan. Semua dipandang sebagai orang yang sepadan, tidak saling menyalahkan dan jika ada perselisihan selalu diselesaikan. Tidak ada kebencian yang muncul karena omongan-omongan yang tidak bertanggung jawab (yaitu omongan yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan atau ngomong di belakang), tetapi jika ada hambatan dan perasaan kurang puas/tidak setuju langsung diungkapkan dan diselesaikan dengan jalan kasih dan damai. Semua saling memperhatikan, tetapi bukan saling mencampuri urusan pribadi. Justru dengan saling memperhatikan mereka saling menghargai setiap urusan dari pribadi masing-masing, sehingga dengan saling menghargai tersebut setiap jemaat Tuhan bisa menumbuhkembangkan keinginan untuk tidak mencampuri urusan anggota jemaat yang lain.

Di sisi lain, mereka juga bertumbuh dalam kepercayaan terhadap sesama. Jemaat awal tidak pernah membiasakan diri mereka saling berbohong satu sama lain, melainkan selalu mengatakan kejujuran di atas segalanya. Dengan demikian, mereka hidup dalam suasana saling mempercayai satu sama lain dan tidak ada keinginan dalam diri mereka untuk saling mengkhianati sesama jemaat.

Pola-pola kehidupan semacam inilah yang menjadi gaya hidup yang begitu indah, yang disaksikan langsung oleh setiap orang yang berada di sekitar Jemaat Tuhan itu. Meskipun mereka (Jemaat Tuhan) jarang mengucapkan kata-kata yang begitu rohaniah dan Alkitabiah (karena hidup mereka selalu berada dalam ancaman pemerintah Roma yang mencurigai mereka sebagai kaum pemberontak), tetapi orang-orang di sekitar mereka sangat mempercayai jemaat Tuhan ini karena mereka memiliki Gaya Hidup yang memang sungguh sangat bisa dipertanggungjawabkan. Akibatnya, mereka selalu mendapat simpati dan kepercayaan dari masyarakat dan setiap masyarakat yang bergaul dengan mereka pun merasa nyaman dan aman. Itulah sebabnya, begitu banyak jiwa yang dimenangkan pada saat kehidupan Jemaat Awal ini.

Relevansi :
Jika dalam proses pertumbuhan jemaat awal begitu banyak jiwa yang dimenangkan; maka hal itu bukan karena banyak di antara mereka yang pandai berbicara masalah-masalah Alkitab dan rohani. Tetapi itu semua karena gaya hidup yang mereka tampilkan; yaitu gaya hidup yang menyenangkan hati dan membuat orang merasa simpati serta memiliki harapan untuk mendapatkan keselamatan. Jadi, sebenarnya, kekuatan jemaat bukanlah terletak pada pemberitaan Injil secara verbal, melainkan pada penginjilan secara aktual yaitu melalui sikap atau Gaya Hidup.

Gaya hidup yang harus ditampilkan jemaat adalah gambaran langsung dari keberadaan jemaat itu sendiri. Jemaat tidak perlu berapologia (membela diri) terhadap serangan-serangan dan tuduhan-tuduhan dari luar, jemaat juga tidak perlu mengumbar-kata-kata yang indah untuk membuktikan dirinya baik dan menyenangkan lingkungan; karena semua itu hanya sia-sia belaka jika tidak diiringi oleh gaya hidup jemaat yang baik dan menyenangkan. Jadi, sebaiknya sekarang jemaat sudah memikirkan untuk menyimpan segala teori, dan memulai kehidupan yang indah dan menyenangkan melalui tindakan.

Penulis : Pdt. Firman Pandjaitan, Mth.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar